MEDAN (Waspada): Haris, 14, warga Kamboja Kec. Medan
Helvetia menjadi korban, saat api membakar ruko yang dipakai untuk warnet Matahari
di Jl. Matahari Raya Kec.Medan Helvetia, Senin (5/3). Kini, korban kebakaran
tersebut dirawat di RS. Sari Mutiara Medan.
“Luka bakarnya mencapai 30 persen yaitu dibagian tangan,
kaki dan perut. Tadi sudah diberi pertolongan dan akan dipindahkan keruangan
khusus, karena dikhawatirkan dengan kondisi luka seperti itu, korban bisa
terinfeksi penyakit lain kalau disatukan dengan pasien lain, " jelas Direktur
RS. Sari Mutiara dr. Tuahman F. Purba, Sp.An, Senin (5/3).
Dikatakannya, tim medis RS. Sari Mutiara akan
mengambil tindakan debrideman atay membersihkan luka bakar yang diderita Haris.
"Mengenai biaya itu nanti aja, yang penting pasien kita rawat dan
obati," kata Tuahman.
Sedangkan, uwak korban luka bakar Tuyem, 55, mengaku kebingungan
mengenai biaya perawatan Haris selama di rumah sakit. “Si Haris ini, sejak usia
3 tahun sudah tinggal sama uwak, karena kedua orangtuanya sudah meninggal.
Sedangkan, kakak dan abangnya tinggal di T.Balai,” imbuh Tuyem sembari
mengatakan, mengetahui Haris masuk rumah sakit dari tetangganya.
Saat Isi Bensin
Sementara itu, Pemilik Warnet Ida saat ditemui di RS.
Sari Mutiara mengatakan, peristiwa berawal saat korban sedang bermain di
warnet. Karena mati lampu, korban disuruh mengisi bensin ke genset oleh penjaga
warnet. Saat mengisi bensin, genset langsung meledak dan korban mengalami luka
bakar.
"Pada saat kejadian itu, saya dan anak serta
saudara sedang berada di lantai dua, waktu itu ada 7 orang yang sedang bermain
warnet,” imbuhnya.
Ketika ditanya kerugian akibat kebakaran tersebut, Ida
mengaku mengalami kerugian sekitar Rp200 juta. “Semua habis, 30 unit komputer,
kulkas, TV dan satu sepeda motor. Kerugian sekitar Rp.200 juta. Saya heran,
kenapa dia (Haris-red) disuruh mengisi bensin ke genset," tutur Ida. (h02)
No comments:
Post a Comment