Thursday, March 8, 2012

Bunuh Diri


Kasus Bunuh Diri Diperkirakan Meningkat Tahun 2012

MEDAN (Waspada): Tahun 2011 kemarin di Instalasi Jenazah RSU dr. Pirngadi Medan, tercatat sembilan orang yang meninggal akibat bunuh diri. Sedangkan tahun 2012 ini, diperkirakan peluang orang untuk bunuh diri akan meningkat pula, jika angka pengangguran, kemiskinan, kasus perceraian dan permasalahan lainnya juga meningkat.
 
“Makin besar peluang orang untuk bunuh diri jika angka pengangguran, kemiskinan dan perceraian belum juga teratasi. Contohnya, bagi orang pengangguran, pekerjaan adalah harga diri, dirinya menjadi tidak berharga jika tidak bekerja. Ditambah lagi tidak adanya dukungan sosial, teman cerita, sering menyendiri, ini membuka peluang besar untuk dia bunuh diri,” kata Psikolog Dra. Irna Minauli, MSi kepada Waspada, Kamis (12/1).
Dia menerangkan, seseorang nekat melakukan bunuh diri karena mengira tidak ada jalan keluar lagi untuk menyelesaikan permasalahannya. “Mereka merasa putus asa, tidak ada harapan lagi untuk hidup, tidak punya pilihan lain, makanya dia beranggapan satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalahnya dengan bunuh diri,” ungkapnya.
Menurutnya, setiap orang punya ketahanan psikologis yang berbeda-beda saat menghadapi permasalahan yang menimpa dirinya. “Contohnya, ada dua orang memiliki permasalahan yang sama seperti putus cinta, tetapi satu bunuh diri, yang satu tidak. Inilah yang menandakan berbedanya ketahanan psikologis seseorang dalam menghadapi masalah,” katanya.
Namun, katanya, bagi mereka yang nilai-nilai religiusnya kuat, pasti mereka akan terhindar dari bunuh diri. “Mereka yang nilai-nilai keagamaannya kuat, lebih jarang melakukan bunuh diri, karena mereka beranggap setiap masalah pasti ada hikmahnya dan bunuh diri bukan menyelesaikan masalah, tetapi menambah masalah bagi keluarganya,” tegasnya.
Untuk itu dia menyarankan, mereka yang sedang menghadapi permasalahan untuk selalu bercerita dengan teman atau keluarganya. Pasalnya, dengan bercerita atau sharing dengan teman atau lainnya sudah melepaskan emosi-emosi negatif yang bisa merongrong seseorang untuk bunuh diri.
“Mintalah bantuan kepada orang-orang professional seperti ulama, psikolog dan ceritakan masalah ini. Jangan dipendam sendiri yang membuat kita menjadi frustasi, depresi dan lainnya,” imbuhnya.
Dilarang Islam
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan H. Mohd. Hatta menjelaskan, perbuatan bunuh diri adalah perbuatan yang dilarang oleh Islam, karena Allah SWT sudah mengingatkan kita untuk tidak menghancurkan diri dalam sebuah kebinasaan.
“Bunuh diri itu perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang putus asa baik dalam cita-cita, keluarga, kehidupan dan lainnya. Perbuatan ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang lemah eksistensi dirinya, sehingga dia tidak mampu mempertahankan eksistensinya,” kata Hatta kepada Waspada.
Menurutnya, ada juga beberapa penyebab seseorang mengalami depresi, yaitu karena himpitan ekonomi, politik dan keluarga.
“Makanya untuk menghindar dari depresi yaitu dengan berzikir kepada Allah, sehingga akan memperkokoh iman yang selanjutnya merasa dekat kepada Allah. Ingat, Allah akan memberikan sesuatu sesuai apa yang kita lakukan, karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut tidak merubah nasibnya sendiri,” terangnya. (h02)

No comments:

Post a Comment