Kasus Bunuh Diri Diperkirakan Meningkat
Tahun 2012
MEDAN (Waspada): Tahun 2011 kemarin di Instalasi
Jenazah RSU dr. Pirngadi Medan, tercatat sembilan orang yang meninggal akibat bunuh
diri. Sedangkan tahun 2012 ini, diperkirakan peluang orang untuk bunuh diri
akan meningkat pula, jika angka pengangguran, kemiskinan, kasus perceraian dan
permasalahan lainnya juga meningkat.
“Makin besar peluang orang untuk bunuh diri jika angka
pengangguran, kemiskinan dan perceraian belum juga teratasi. Contohnya, bagi
orang pengangguran, pekerjaan adalah harga diri, dirinya menjadi tidak berharga
jika tidak bekerja. Ditambah lagi tidak adanya dukungan sosial, teman cerita,
sering menyendiri, ini membuka peluang besar untuk dia bunuh diri,” kata
Psikolog Dra. Irna Minauli, MSi kepada Waspada,
Kamis (12/1).
Dia menerangkan, seseorang nekat melakukan bunuh diri
karena mengira tidak ada jalan keluar lagi untuk menyelesaikan permasalahannya.
“Mereka merasa putus asa, tidak ada harapan lagi untuk hidup, tidak punya
pilihan lain, makanya dia beranggapan satu-satunya cara untuk menyelesaikan
masalahnya dengan bunuh diri,” ungkapnya.
Menurutnya, setiap orang punya ketahanan psikologis
yang berbeda-beda saat menghadapi permasalahan yang menimpa dirinya. “Contohnya,
ada dua orang memiliki permasalahan yang sama seperti putus cinta, tetapi satu
bunuh diri, yang satu tidak. Inilah yang menandakan berbedanya ketahanan
psikologis seseorang dalam menghadapi masalah,” katanya.
Namun, katanya, bagi mereka yang nilai-nilai
religiusnya kuat, pasti mereka akan terhindar dari bunuh diri. “Mereka yang
nilai-nilai keagamaannya kuat, lebih jarang melakukan bunuh diri, karena mereka
beranggap setiap masalah pasti ada hikmahnya dan bunuh diri bukan menyelesaikan
masalah, tetapi menambah masalah bagi keluarganya,” tegasnya.
Untuk itu dia menyarankan, mereka yang sedang
menghadapi permasalahan untuk selalu bercerita dengan teman atau keluarganya.
Pasalnya, dengan bercerita atau sharing dengan teman atau lainnya sudah
melepaskan emosi-emosi negatif yang bisa merongrong seseorang untuk bunuh diri.
“Mintalah bantuan kepada orang-orang professional
seperti ulama, psikolog dan ceritakan masalah ini. Jangan dipendam sendiri yang
membuat kita menjadi frustasi, depresi dan lainnya,” imbuhnya.
Dilarang Islam
Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Medan H. Mohd. Hatta menjelaskan, perbuatan bunuh diri adalah perbuatan
yang dilarang oleh Islam, karena Allah SWT sudah mengingatkan kita untuk tidak
menghancurkan diri dalam sebuah kebinasaan.
“Bunuh diri itu perbuatan yang dilakukan oleh
orang-orang yang putus asa baik dalam cita-cita, keluarga, kehidupan dan
lainnya. Perbuatan ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang lemah eksistensi
dirinya, sehingga dia tidak mampu mempertahankan eksistensinya,” kata Hatta
kepada Waspada.
Menurutnya, ada juga beberapa penyebab seseorang
mengalami depresi, yaitu karena himpitan ekonomi, politik dan keluarga.
“Makanya untuk menghindar dari depresi yaitu dengan
berzikir kepada Allah, sehingga akan memperkokoh iman yang selanjutnya merasa
dekat kepada Allah. Ingat, Allah akan memberikan sesuatu sesuai apa yang kita
lakukan, karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, jika kaum tersebut
tidak merubah nasibnya sendiri,” terangnya. (h02)
No comments:
Post a Comment