Thursday, March 8, 2012

Polisi Tembak Polisi


Leo Sempat Ucapkan Selamat Valentine

SUARA tangisan itu memecah ketika satu persatu keluarga dari anggota Samapta Polda Sumut Briptu Leo Sitanggang, 26, warga Tandem Binjai itu datang ke RS. Bhayangkara Jl. KH. Wahid Hasyim Medan, Selasa (14/2) siang. Mereka berteriak histeris sembari berpelukan, karena tidak menyangka Leo Sitanggang tewas ditangan rekannya sendiri.
“Tega kali kawannya itu. Si Leo ini polisi yang paling baik, tidak ada musuh, tapi kenapa meninggalnya seperti ini. Kami sangat kehilangan anak kami yang sangat baik ini,” kata Tantenya Maria, 41, warga T. Morawa.
Kepergian Leo tidak meninggalkan pesan apapun, karena tidak ada satupun keluarga yang memiliki firasat buruk pada hari itu. Meski tidak ada pesan yang ditinggalkan, namun banyak kenangan yang mungkin tidak bisa dilupakan keluarga atas perbuatan Leo.
“Semalam jam 23.00 dia sempat menelefon saya untuk mengucapkan selamat valentine, dan saya sempat meminta pulsa kepadanya. Karena hari udah malam, Leo berjanji besok pagi akan membeli pulsa, tapi dia sudah meninggal duluan, dia orang yang paling mengerti dengan keluarga,” imbuh Maria lagi
Sosok Leo begitu berharga bagi Maria. Sebab, ada satu perbuatan Leo yang tidak bisa dia lupakan, yakni saat Leo membawanya ke rumah sakit. “Satu ucapan dia yang enggak bisa saya lupa, waktu saya sakit Leo bilang seperti ini, uang bisa Leo cari tante, tapi kalau nyawa tante hilang, dimana Leo mencarinya,” ucapnya menirukan perkataan keponakannya itu sembari mengusap air matanya.
Menurut Maria, Leo sosok orang yang paling bertanggungjawab sama keluarga. Setiap gajian, dia memberi seluruh gajinya untuk orang tuanya. “Tapi orangtuanya tidak mau menerima gajinya tersebut. Dia paling bertanggungjawab sama keluarga. Dia baru saja membelikan sepeda motor adiknya. Uang-uang kuliah adiknya juga sering dibayarnya,” terang Maria. 
Mendengar kabar kematian Leo, orangtuanya Tiur boru Sinaga dan David Sitanggang shock berat. “Orang tuanya pingsan-pingsan, enggak sanggup dia ke-sini. Manalagi kakaknya mau melahirkan, udah bingung orangtuanya ini.”
Sementara itu, Paman Korban Jonroi Sitanggang meminta aparat kepolisian untuk mengungkap kasus tewasnya keponakannya itu. “Saya mendapat kabar, Leo tewas tabrakan. Ternyata, dia meninggal ditembak oleh kawannya. Saya enggak tahu pasti, kabarnya luka tembaknya dari dagu tembus ke tempurung kepala.”
Ada Yang Salah Dalam Sistem
Sementara itu, kriminolog Nursariani Simatupang, SH, MHum mengatakan, kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi di Medan. Beberapa waktu lalu, seorang pegawai cleaning service bank tertembak polisi akibat bermain-main dengan senjata api.
“Melihat banyaknya kasus seperti ini, pihak kepolisian harus lebih selektif lagi memilih anggota polisi yang akan diberi senjata api. Kalau menurut saya, ada yang salah dalam sistem pemberian senjata api ini,” kata Nursariani.
Dia menganjurkan, bagi polisi yang memiliki ijin menggunakan senjata api harus terus menerus atau secara kontinu di tes mental dan psikologisnya. “Jika dalam pemeriksaan tidak pantas lagi memiliki senjata api, maka harus ditarik, karena membahayakan orang lain, maupun dirinya sendiri.”
Dia juga mengakui banyak para anggota polisi yang tidak siap mental secara lahir dan bathin untuk menjadi penegak hukum, pengayom masyarakat, maupun pelindung masyarakat. “Maka dalam perekrutan, untuk menjadi polisi harus benar-benar diseleksi secara psikologis, mental dan morilnya,” imbuhnya.
Atas kasus ini, pihak keluarga Leo tidak mau tahu, apakah Leo ditembak sengaja atau tertembak oleh rekannya. Namun yang pasti, pihak keluarga berharap pihak kepolisian mengungkap tewasnya polisi berstatus lajang tersebut. Usai diautopsi, jenazah Leo dibawa ke rumah duka Jl. Tandem Binjai pukul 16.30 untuk disemayamkan.
Akhir Mei 2011 lalu, akibat keteledoran petugas Pam Obvit Polresta Medan,  seorang karyawan kebersihan Bank BRI Medan Darmawan Muhammad, 31, warga Gg. Amal Tembung tewas. Kini, peristiwa itu terulang kembali, akibat keteledoran lagi, nyawa rekannya pun hilang. (h02)

No comments:

Post a Comment